POJOKSEMARANG.COM - Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Jawa Tengah Amir Machmud NS mengajak kalangan media dan wartawan untuk berpikir cerdas dan tidak menyuburkan fenomena-fenomena yang mengarah pada polarisasi menjelang tahun politik 2024.
Pasalnya saat ini fenomena polarisasi menuju tahun politik 2024 sudah muncul dengan mengedepankan viralitas dalam pemberitaannya. Hal itu disampaikan Amir Machmud NS dalam Dialog Lima Rektor dengan tema Media Edukatif Menuju Tahun Politik 2024 yang berlangsung di Lantai 3 Gedung E Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang, Kamis (2/2).
"Gejala-gejala polarisasi sudah ada, intoleransi juga berkembang, kalau media tidak berpikir cerdas dan ikut menyuburkan fenomena ini, dimana hanya mengedepanpan algoritma google, ini sesuatu yang sangat merendahkan harkat dan martawab profesi wartawan," ujarnya.
Dialog lima rektor ini disiarkan langsung oleh Stasiun TVKU dan diikuti mahasiswa dari lima kampus. Lima rektor yang menjadi nara sumber dalam dialog ini diantaranya Rektor Udinus Prof Dr Edi Noersasongko, Rektor Unwahas Prof Dr KH Mudzakir Ali MA, Rektor Universitas Semarang Dr Supari ST, MT, dan Andreas Pandiangan mewakili Rektor UNIKA Soegijapranata. Hadir dalam acara ini Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu.
"Kalangan kamus kami yakini masih berpikir jernih untuk menjadikan tahun politik sebagai perhelatan demokrasi yang menyenangkan, menggembirakan dan berlangsung dengan segala keindahannya," tutur Amir Machmud yang juga dosen Jurnaslitik di berbagai kampus swasta di Semarang ini.
Baca Juga: Manajemen PSIS Datangkan Pelatih Fisik Mantan Asisten Shin Tae Yong
Untuk itu para peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2023 ini PWi Provinsi Jawa Tengah menggaungkan tagline, "Wartawan Cerdas Media Waras". Dimana diharapkan media, khususnya wartawan bisa menjadi uncur yang merekatkan diantara semua elemen masyarakat bangsa dan negara dalam setiap perhelatan pesta demokrasi. "Maka itu kami ingin wartawan sehat secara individu dan sehat secara pikiran," imbuhnya.
Dalam kesempatan ini Rektor Udinus Semarang, Prof Edi Noersasongko mengutarakan, konsep media dulu dengan sekarang sudah sangat berubah. Dimana sekarang ini banyak orang ingin dan bisa menjadi wartawan serta semua ingin viral. “Banyak yang ngawur karena pingin viral,” terang Prof Edi.
Di depan para peserta, sebagian besar mahasiswa berbagai universitas, Prof Edi mengingatkan, pada era digital sekarang ini agar semuanya berhati-hati. Mengingat apa saja yang diunggah di media berbasis online, tidak bakal terhapus jejak digitalnya. ”Maka hati-hati dengan jempol Anda. Sekali unggahan terkirim sudah nggak ada obatnya,” katanya.
Selanjutnya Rektor Unwahas Prof Mudzakir Ali mengingatkan, tahun 2024 adalah tahun yang rentan. Maka semuanya, cendekiawan, mahasiswa, wartawan harus menjaga persaudaraan.
“Kita harus mendengungkan cinta tanah air, cinta persaudaraan, dan menguatkan kebersamaan saling kenal, saling bantu, saling paham, toleran,” kata KH Mundzakir Ali.
Rektor USM Dr Supari dalam dialog ini menyampaikan agar semua pihak bisa lebih bijak dalam memilih pemimpin. ”Mari kita memilih pemimpin yang mau melanjutkan apa yang sudah dilakukan pemimpin sebelumnya. Jangan sampai anggaran yang sudah dikeluarkan sebelumnya bila tidak ada kesinambungannya,” kata Supari.
Baca Juga: Dukung Agrowisata Kulonprogo, PGN Tanam 1.000 Bibit Pohon Alpokat
Dia menekankan dalam memilih pemimpin sebaiknya dilandasi dari kecintaan pada negara.
Artikel Terkait
Walikota Semarang Mbak Ita Bakal Percantik Pelabuhan Tanjung Emas Semarang
Reaksi Perum BULOG Diminta Presiden Jokowi Stabilkan Harga Beras
Tiga Paket Baru dari First Media #LebihKencangLebihBebas
Dukung Agrowisata Kulonprogo, PGN Tanam 1.000 Bibit Pohon Alpokat
Manajemen PSIS Datangkan Pelatih Fisik Mantan Asisten Shin Tae Yong