Jika Diolah Sesuai Aturan, Olahan Limbah B3 Bisa Menyuburkan Tanah

- Kamis, 16 Maret 2023 | 10:58 WIB
Tanaman tumbuh subur di lokasi pengolahan limnah B3 di perkampungan industri kecil di Kabupaten Tegal. (foto:ist)
Tanaman tumbuh subur di lokasi pengolahan limnah B3 di perkampungan industri kecil di Kabupaten Tegal. (foto:ist)

POJOKSEMARANG.COM - Limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) harus diolah dengan benar agar tidak mencemari lingkungan. Jika diolah sesuai aturan, bahkan olahan limbah B3 bisa menyuburkan tanah. 

Untuk itu pelaku UKM pengecoran logam di Kabupaten Tegal diharapkan melakukan pengolahan limbah bahan beracun dan berbahaya (B3) sesuai dengan ketentuan yang sudah dicanangkan pemerintah.

Himbauan itu seperti yang disampaikan salah satu perusahaan pengolahan limbah B3 yang ada di Kabupaten Tegal, PT Lut Putra Solder.

"Kalau kesini nanti bisa tanya-tanya bagaimana proses pengolahan limbah B3 di pabrik kami di Desa Kebasen Kecamatan Talang" kata H Supandi, selaku Direktur Utama PT Lut Putra Solder Kabupaten Tegal.

"Disini nanti bisa melihat proses pengolahan limbahnya, dari mulai diayak, diplester, lalu diambil berdasar jenis dan besar kecilnya dan lain sebagainya," lanjut Supandi.

Baca Juga: Sinergi Dagangan dan BULOG Gelar Operasi Pasar Murah di Pasar Bulu Semarang

Sebagai salah satu langkah pemulihan fungsi lingkungan hidup, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan melalui Direktorat Pemulihan Kontaminasi dan Tanggap Darurat Limbah B3 (PKTDLB3) telah melakukan pemulihan lahan terkontaminasi Limbah B3 tahap pertama di dumpsite Limbah B3 Desa Pesarean, Kecamatan Adiwerna, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah dengan luasan lahan yang telah dipulihkan sebesar 2.855 m2 dan volume 3.301 ton, pada tahun 2021.

Menurutnya, wilayah Kabupaten Tegal sejak dulu memang sudah dikenal dengan industri peleburan logam dan daur ulang barang bekas yang skalanya rumahan atau UKM.

Dikatakan, untuk UKM karena masih kecil-kecil sehingga sulit untuk bisa mengolah sendiri limbah B3 sesuai dengan ketentuannya. "Kalau UKM itu kan memang kadang masih minus, sehingga kesulitan kalau harus mengolah limbah B3 sendiri," ujarnya.

Baca Juga: XL Axiata Terus Kembangkan Solusi IoT Hingga ke Kalangan Ponpes

Dengan begitu, pihaknya berharap UKM tersebut bisa mengolah limbah B3 di tempat yang sudah ada pengolahan limbah yang sudah ada amdalnya. "Seperti ditempat kita ini kan sudah ada Amdalnya, dan kita jadi percontohan untuk pengolahan limbah B3, " Imbuhnya.

Berdasarkan kajian, Kabupaten Tegal merupakan salah satu lokasi Prioritas Nasional dikarenakan masyarakatnya dikenal memiliki keterampilan untuk membuat perkakas logam, daur
ulang barang bekas dan peleburan logam skala rumah tangga yang telah membantu meningkatkan perputaran ekonomi masyarakat.

Saat ini, kegiatan tersebut dilakukan dengan metode dan teknologi sederhana sehingga berpotensi mengakibatkan pencemaran lingkungan akibat limbah sisa kegiatan yang tidak dikelola dengan baik.

Pemulihan lahan terkontaminasi limbah B3 di Kabupaten Tegal akan terus berlanjut, dan Pemerintah menargetkan pemulihan itu bisa selesai pada tahun ini.

Halaman:

Editor: Alkomari

Tags

Artikel Terkait

Terkini

CEO XL Axiata Resmikan Masjid di Kabupaten Banggai

Senin, 20 Maret 2023 | 17:30 WIB

Wapres Beri Penghargaan Pemda Berstatus UHC

Rabu, 15 Maret 2023 | 20:00 WIB
X